Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu:
1. Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain dari orang tersebut.
2. Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk yang tampak tingkah lakunya.
Jadi, pengertian motivasi adalah sebagai berikut:
“Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.”
Dalam rumusan ini, ada tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu:
a. Motivasi mulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu dalam sistem neurophysiologis dalam organisme manusia.
b. Motivasi ditandai oleh munculnya peranan affective arousal. Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini hanya dapat diamati pada perbuatan. Seseorang terlibat dalam suatu diskusi, karena merasa tertarik pada masalah yang dibicarakan sehingga dia berbicara dengan bahasa dan kata-kata secara cepat dan lancar.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang termotivasi mengadakan respon-respon yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah ke arah pencapaian tujuan.